Potensi Tanaman Orok-Orok (Crotalaria juncea L.) dan Rancangan Sistem Fitoremediator untuk Limbah Cair Tambang demi Mewujudkan Ketersediaan Air Bersih

Authors

  • Muhammad Fadillah Universitas Negeri Jakarta

Keywords:

Fitoremediator, Crotalaria juncea L., Logam Berat, Rhizobacteria

Abstract

Terpenuhnya akses air bersih termasuk salah satu tujuan dari program Sustainable Development Goals (SDGs). Namun, untuk merealisasikan tujuan tersebut harus memerhatikan perubahan iklim. Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim, salah satunya kegiatan tambang. Dari kegiatan tersebut menyebabkan tercemarnya lingkungan disekitar tambang. Namun, hal tersebut bisa dicegah dengan melakukan proses metode fitoremediasi yang merupakan pengolahan limbah cair menggunakan tanaman yang bersifat hiperakumulator. Terdapat banyak jenis tanaman yang memiliki sifat hiperakumulator, salah satunya tanaman orok-orok (Crotalaria juncea L.). Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis potensi tanaman orok-orok (Crotalaria juncea L.) untuk menjadi fitoremediator dari limbah cair tambang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tanaman orok-orok (Crotalaria juncea L.) memiliki potensi untuk mendegradasi kandungan logam berat yang terkandung di dalam limbah cair tambang. Hal tersebut dikarenakan tanaman orok-orok (Crotalaria junceaL.) dapat bersimbiosis dengan rhizobacteria. Karena dengan adanya kandungan rhizobacteria, menjadikan tanaman orok-orok (Crotalaria juncea L.) mampu memulihkan tanah yang terkontaminasi logam sebagian besar dengan cara fitostabilisasi (mengurangi toksisitas logam dengan mengubah struktur logam menjadi bentuk yang tidak berubah-ubah) atau fitoekstraksi (akumulasi dan mobilisasi logam dalam jaringan tanaman).

References

Agustina, T. (2014). Kontaminasi logam berat pada makanan dan dampaknya pada kesehatan. TEKNOBUGA: Jurnal Teknologi Busana dan Boga, 1(1), 53–65.

Ahemad, M. (2015). Phosphate-solubilizing bacteria-assisted phytoremediation of metalliferous soils: a review. 3 Biotech, 5(2), 111–121.

Clemens, S. (2006). Toxic metal accumulation, responses to exposure and mechanisms of tolerance in plants. Biochimie, 88(11), 1707–1719.

Gallego, S.M., Pena, L.B., Barcia, R.A., Azpilicueta, C.E., Lannone, M.F., Rosales, E.P., Zawoznik, M.S., Groppa, M.D., & Benavides, M.P. (2012). Unravelling cadmium toxicity and tolerance in plants: Insight into regulatory mechanisms. Environmental and Experimental Botany, 83, 33–46.

Ghosh, M., & Singh, S. P. (2005). A Review on Phytoremediatonof Heavy Metal and Utilization of Its By-product. Applied Ecology and Environmental Research, 3(2), 1–18.

Handani, S. W., Utami, S., & Kusmira, D. (2017). Visualisasi pencemaran air menggunakan media animasi infografis. Jurnal Telematika, 10(1), 147–162.

Hanikenne, M., & Nouet, C. (2011). Metal hyperaccumulation and hypertolerance: a model for plant evolutionary genomics. Current Opinion in Plant Biology, 14(3), 252–259.

Hassan, Z., & Aarts, M. G. M. (2011). Opportunities and feasibilities for biotechnological improvement of Zn, Cd or Ni tolerance and accumulation in plants. Environmental and Experimental Botany, 72(1), 53–63.

Huguet, S., Bert, V., Laboudigue, A., Barthes, V., Isaure, M. P., Llorens, I., Schat, H., & Sarret, G. . Cd speciation and localization in the hyperaccumulator Arabidopsis halleri. Environmental and Experimental Botany, 82, 54–65.

Irhamni, I., Pandia, S., Purba, E., & Hasan, W. (2017). Kajian akumulator beberapa tumbuhan air dalam menyerap logam berat secara fitoremediasi. Jurnal Serambi Engineering, 1(2), 75–84.

Juniawan, A., Rumhayati, B., & Ismuyanto, B. (2013). Karakteristik lumpur lapindo dan fluktuasi logam berat pb dan cu pada Sungai Porong dan Aloo. Jurnal Ilmiah Berkala Sains Dan Terapan Kimia, 7(1), 50–59.

Karlina, W. R., & Viana, A. S. (2020). Pengaruh naiknya permukaan air laut terhadap perubahan garis pangkal pantai akibat perubahan iklim. Jurnal Komunikasi Hukum, 6(2), 575–586.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup. (2006). Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 09 Tahun 2006 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Bijih Nikel. [Online] Available at: https://jdih.maritim.go.id/id/peraturan-menteri-negara-lingkungan-hidup-no-09-tahun-2006. [Accessed August 2022].

Komarawidjaja, W. (2017). Paparan Limbah Cair Industri Mengandung Logam Berat pada Lahan Sawah di Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Jurnal Teknologi Lingkungan, 18(2), 173-181.

Kurniasari, L., Riwayati, I., & Suwardiyono, S. (2012). Pektin sebagai alternatif bahan baku biosorben logam berat. Jurnal Ilmiah Momentum, 8(1), 1–5.

Lestari, D. W., Moenandir, J., & Sumarni, T. (2011). Pengaruh Aplikasi Pupuk Hijau Orok-Orok (Crotalaria Juncea L.) Dan Jumlah Bibit/Lubang Tanam Pada Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) Var. Cibogo. Skripsi. Universitas Brawijaya, Malang.

Lindawanti, L. (2017). Absorbsi logam berat kadmium (Cd) pada cumi-cumi (Loiligo sp) di pulau lae-lae. (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Listyasari, P., Darini, M. T., & Pamungkas, D. H. (2019). Pemanfaatan rhizobacteria orok-orok (Crotalaria juncea L.) dan jumlah biji dalam polong terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Jurnal Ilmiah Agroust, 3(1), 34–43.

Luo, Z-B., He, J., Polle, A., & Rennenberg, H. (2016). Heavy metal accumulation and signal transduction in herbaceous and woody plants: Paving the way for enhancing phytoremediation ef?ciency. Biotechnology Advances, 34(6), 1131–1148.

Migeon, A., Blaudez, D., Wilkins, O., Montanini, B., Campbell, M.M., Richaud, P., Thomine, S., & Chalot, M. (2010). Genome-wide analysis of plant metal transporters, with an emphasis on poplar. Cellular and Molecular Life Sciences, 67, 3763–3784.

Milner, M.J., & Kochian, L.V. (2008). Investigating heavy-metal hyperaccumulation using Thlaspi caerulescens as a model system. Annals of Botany, 102(1), 3–13.

Milner, M.J., Seamon, J., Craft, E., & Kochian, L.V. (2013). Transport properties of members of the ZIP family in plants and their role in Zn and Mn homeostasis. Journal of Experimental Botany, 64(1), 369–381.

Padji, H. M., & Sudarmadji, S. (2017). Curah hujan, kelembapan, kecepatan angin ketersediaan air bersih dan kasus diare di daerah kering Kupang. Berita Kedokteran Masyarakat, 33(10), 475–482.

Rahmatiar, Y., Guntara, D., & Dwiprigitaningtias, I. (2021). Asuransi lingkungan sebagai salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan hidup yang disebabkan oleh kegiatan industri tekstil. Jurnal Justisi Hukum, 6(1), 1–20.

Ratnawati, R., & Fatmasari, R. D. (2018). Fitoremediasi tanah tercemar logam timbal (Pb) menggunakan tanaman lidah mertua (Sansevieria trifasciata) dan jengger ayam (Celosia plumosa). Al-Ard, 3(2), 62–69.

Riani, E. (2013). Perubahan Iklim dan Kehidupan Biota Akuatik (Dampak pada Bioakumulasi Bahan Berbahaya dan Beracun & Reproduksi). Bogor: IPB Press.

Rondonuwu, S. B. (2014). Fitoremediasi limbah merkuri menggunakan tanaman dan sistem reaktor. Jurnal Ilmiah Sains, 14(1), 52–59.

Rudiarto, A., Pangestu, E., & Sumarsono, S. (2014). Pertumbuhan, produksi dan kualitas nutrisi tanaman orok-orok dan jagung manis sebagai bahan pakan yang ditanam secara tumpangsari. Animal Agriculture Journal, 3(2), 230–241.

Seta, T. P. D., Muhammad, M., & Masrullita, M. (2020). Pemanfaatan Biji Orok-Orok (Crotalaria juncea) sebagai Bahan Baku Pembuatan Minyak Nabati dengan Metode Ekstraksi Padat-Cair. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 8(2), 42-52.

Tabriji, T., Sholihah, S. M., & Meidiantie, D. (2016). Pengaruh konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobakterium) terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada (Lactuca sativa L.). Jurnal Ilmiah Respati, 8(1), 595–599.

Vazquez, S., Goldsbrough, P., & Carpena, R.O. (2006). Assessing the relative contributions of phytochelatins and the cell wall to cadmium resistance in white lupin. Physiologia Plantarum, 128(3), 487–495.

Yamaguchi, N., Mori, S., Baba, K., Kaburagi-Yada, S., Arao, T., Kitajima, N., Hokura, A., & Terada, Y. (2011). Cadmium distribution in the root tissues of solanaceous plants with contrasting root-to-shoot Cd translocation ef?ciencies. Environmental and Experimental Botany, 71(2), 198–206.

Yuliana, A. I., Sumarni, T., & Fajriani, S. (2013). Upaya peningkatan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) dengan pemupukan bokashi dan Crotalaria juncea L. Jurnal Produksi Tanaman, 1(1), 36–46.

Zulkoni, A., Rahyuni, D., & Nasirudin. (2017). Pengaruh Pemangkasan Akar Jati dan Inokulasi JMA Sebagai Upaya Peningkatan Fitoremediasi Tanah Tercemar Merkuri akibat Penambangan Emas oleh Tanaman Jati di Kokap Kulonprogo Yogyakarta. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 24(1), 17–22.

Downloads

Published

2022-12-15

How to Cite

Fadillah, M. (2022). Potensi Tanaman Orok-Orok (Crotalaria juncea L.) dan Rancangan Sistem Fitoremediator untuk Limbah Cair Tambang demi Mewujudkan Ketersediaan Air Bersih. Risenologi, 7(2), 7–15. Retrieved from https://ejurnal.kpmunj.org/index.php/risenologi/article/view/418

Issue

Section

Table of Contents