Pengaruh Variabel Massa Ragi dan Durasi Fermentasi Distilasi Terhadap Kandungan Etanol dalam Bioetanol Air Leri
DOI:
https://doi.org/10.47028/risenologi.v9i1.668Keywords:
Air Cucian Beras, Bioenergi, Eksperimen, Kadar EtanolAbstract
Setiap tahun, kebutuhan energi di Indonesia terus naik secara paralel dengan kemajuan ekonomi dan populasi penduduk yang meningkat. Namun, cadangan energi tak terbarukan yang biasa digunakan semakin menipis. Salah satu opsi yang mungkin untuk menggantikan bahan bakar fosil adalah menggunakan biomassa dalam bentuk bioetanol atau biofuel sebagai sumber energi alternatif. Bioetanol merupakan etanol dengan bahan utama berasal dari tumbuhan yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi dan biasanya dibuat menggunakan metode fermentasi serta dimurnikan dengan metode distilasi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dampak dari berbagai variabel, seperti massa ragi dan lama fermentasi distilasi, terhadap konsentrasi etanol dalam bioetanol dari air leri. Metode eksperimental digunakan untuk mengungkap secara detail hubungan sebab-akibat dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini, faktor yang diobservasi meliputi jumlah etanol dan volume etanol. Eksperimen dilakukan dengan mengvariasikan massa ragi antara 10, 20, dan 30 gram, durasi fermentasi selama 3, 5, dan 7 hari, serta durasi distilasi selama 15, 30, dan 45 menit. Hasil menunjukkan korelasi positif antara massa ragi dan kandungan etanol, namun berbanding terbalik dengan volume hasil. Waktu fermentasi memengaruhi kandungan etanol namun tidak volume. Waktu distilasi tidak memengaruhi kandungan etanol namun menghasilkan volume lebih banyak. Hasil terbaik dari penelitian ini diperoleh adalah 145 mL bioetanol dengan kandungan etanol 5-6% yang berasal dari pengolahan 1 liter air leri yang difermentasi selama 5 hari menggunakan 10 gram ragi dan didistilasi selama 45 menit. Hal ini menunjukan bahwa jika diolah lebih lanjut air leri berpotensi untuk dijadikan bioetanol sebagai salah satu bentuk energi alternatif di masa yang akan mendatang.
References
Adlin, A. I., Rusmana, E. W., & Fathona, S. (2019). Pengaruh Konsetrat Asam Klorida, Komposisi Yeast dan Waktu Fermentasi dalam Pembuatan Bioetanol dari Air Leri. Jurnal Ilmiah Teknik Kimia, 3(2), 79-86
Ardhiany, S. (2019). Pengaruh Penambahan Ragi Terhadap Kadar Alkohol Pada Proses Pembuatan Bioetanol Dari Kulit Pisang. Jurnal Teknik Patra Akademika, 10(01), 13-19.
Bahri, S., Aji, A., & Yani, F. (2018). Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang Kepok dengan Cara Fermentasi Menggunakkan Ragi Roti. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 7(2), 85-100.
Eni, Sari, W., & Moeksin, R. (2015). Pembuatan bioetanol dari limbah cucian beras menggunakan metode hidrolisis enzimatik dan fermentasi. Jurnal Teknik Kimia, 21(1), 14-21.
Firdaus, A. K., Qurthobi, A., & R.I.U, A. (2021). Analisa Residu Tape Berbahan Pisang Raja Bulu (musa Paradisiaca L. Var Sapientum). e-Proceeding of Engineering, 8(5), 55-88.
Gleditsch, N. P. (2021). This time is different! Or is it? NeoMalthusians and environmental optimists in the age of climate change. Journal of Peace Research, 58(1), 177-185.
Helfre, J. F., & Boot, P. A. C. (2013). Emission Reduction in the Shipping Industry: Regulations, Exposure and Solutions, Sustainlytics.
Herliati, H., Sefaniyah, S., & Indri, A. (2018). Pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai Bahan Baku pembuatan Bioetanol. Jurnal Teknologi, 6(1), 1-10.
Kementerian ESDM. (2018). RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) PT. PLN 2018- 2027. Jakarta: Kementerian ESDM.
Lubena, Imelda, D., Elvistia, F., Putra, A. H., & Syafitrianto, T. (2021). Pemanfaatan Air Cucian Beras untuk Pembuatan Bioetanol melalui Proses Hidrolisis dan Fermentasi. Teknobiz: Jurnal Ilmiah Program Studi Magister.
Moustafa, A. A., Elganainy, R. A., & Mansour, S. R. (2023). Insights into the UNSG announcement: The end of climate change and the arrival of the global boiling era, July 2023 confirmed as the hottest month recorded in the past 120,000 years. Catrina: The International Journal of Environmental Sciences, 28(1), 43-51.
Naufal, A. D. (2019). Pembuatan Bioetanol Secara Fermentasi dari Selulosa yang di isolasi dari Batang Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) Menggunakan Ragi Roti (Saccharomyces cerevisiae).
Nguyen, T., Gheewala & Bonnet, S. (2008). Life cycle cost analysis of fuel etanol produced from cassava In Thailand. International Journal of Life Cycle Assessment, 13(1), 564-573.
Nisa, N. I. F., & Aminudin, A. (2019). Pengaruh Waktu Distilasi Etanol-Air Terhadap Konsentrasi Overhead Product dan Bottom Product. Chemical Engineering Research Articles, 2(1), 19-25.
Osazuwa, C., & Akinyosoye, F. (2019). Comparative studies on production of bioetanol from rice straw using Bacillus subtilis and Trichoderma virideas hydrolyzing agents. Microbiology Research Journal International, 28(3), 1-12.
Saadah, A. F., Fauzi, A., & Juanda, B. (2017). Peramalan Penyediaan dan Konsumsi Bahan Bakar Minyak Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, 17(2), 118-137.
Sehwantoro, W., Hindarti, F., & Oktivina, M. (2021). Rancang Bangun Dan Uji Kinerja Destilator Elektrik Sebagai Alat Destilasi Pada Proses Pembuatan Bioetanol. SAINSTECH: Jurnal Penelitian dan Pengkajian Sains dan Teknologi, 31(2), 1-9.
Setiawan, T. (2018). Rancang Bangun Alat Destilasi Uap Bioetanol dengan Bahan Baku Batang Pisang.
Tejasarwana. (1995). Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Visca, R., Dewi, M. N., Sinaga, M., & Nurcahyati, S. (2020). Optimasi Dosis Enzim Glukoamilase dan Waktu Fermentasi dalam Produksi Bioetanol dari Air Cucian Beras. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 7(3), 101-107.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Risenologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.